LAPORAN AKHIR MODUL II



1. Jurnal [Kembali]

JURNAL PRAKTIKUM OSCILLOSCOPE DAN PENGUKURAN DAYA


Nama                             : STEVEN FITZARO CARNIZIO

No BP                            : 2410953031

Tanggal Praktikum         : 18-03-2025

Asisten                           : SALWA SALSABILLA

                                                MHD. DZIKRA HALIM


            MODUL 2 : OSCILOSCOPE DAN PENGUKURAN DAYA


1.     Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik

 

Tegangan DC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

 2,4 volt

 -

 -

Tegangan AC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

 42,4 volt

 100Ms

 1KHz



2.     Membandingkan Frekuensi

  Jenis Gelombang  

Frekuensi oscilloscope

  Frekuensi Generator Fungsi 

Sinusoidal

 1KHz

 1KHz

Gigi gergaji

 1KHz

 1KHz

Pulsa (Kotak)

 1KHz

 1KHz


3.     Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous

 

Perbandingan Frekuensi

Frekuensi Generator A

(fy)

Frekuensi Generator B

(fx)

Gambar Lissajous

1 : 1

 10.000

 10.000

 


1 : 2

 10.000

 20.000

 


2 : 1

 20.000

 10.000

 


1 : 3

 10.000

 30.000

 


3 : 1

 30.000

 10.000

 

2 : 3

 20.000

 30.000

 


3 : 2

 30.000

 20.000

 


 

 

 

 


4.    Pengukuran Daya Beban Lampu Seri

 

 Beban

 Daya Terukur (Watt)

 V total

 I total

 Daya Terhitung (Watt)

Lampu

 0,3009

 0,633 V

 0,21 A

 0,1329

Lampu

 0,8807

 1,153 V

 0,21 A

 0,2421

Lampu

 1,3288

 1,588 V

 0,21 A

 0,2790

 

5.    Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel

 

 Beban

 Daya Terukur (Watt)

 V total

 I total

 Daya Terhitung (Watt)

Lampu

 0,5629

 1,63 V

 0,25

 0,4075

Lampu

 1,0782

 1,63V

 0,05

 0,0815

Lampu

 1,5679

 1,63 V

 0,012

 0,0195

 



2. Prinsip Kerja [Kembali]

Oscilloscope  

1. Kalibrasi oscilloscope
a) Hidupkan oscilloscope dan tunggu beberapa saat sampai pada layar akan muncul berkas elektron
b) Atur posisi sinyal pada layar sehingga terletak di tengah-tengah
c) Hubungkan input kanal A dengan terminal kalibrasi yang ada pada oscilloscope
d) Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya.

2. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik
 Susun rangkaian seperti gambar berikut

  • Tegangan Searah 
a. Atur output power supply sebesar 4 Volt 
b. Hubungkan input kanal B oscilloscope dengan output power supply 
c. Atur saklar oscilloscope pada DC, bacalah dan amati berapa tegangan yang diukur oleh oscilloscope
  • Tegangan Bolak-Balik
a. Atur generator sinyal pada frekuensi 1 kHz gelombang sinusoidal, dengan besar tegangan 4 Vp-p 
b. Kemudian ukur dan amati tegangan ini dengan oscilloscope

3. Mengukur dan Mengamati Frequency 
a) Susun rangkaian seperti gambar berikut

b) Hubungkan output dari function generator dengan input kanal A oscilloscope. Saklar fungsi dari function generator pada posisi sinusoidal 
c) Amati bentuk gelombang yang muncul pada layar, kemudian ukurlah frekuensinya. Catat penunjukan frekuensi dari function generator 
d) Bandingkan hasil pengukuran frekuensi dengan oscilloscope dengan frekuensi yang ditunjukan oleh function generator 
e) Ulangi langkah b dan c untuk gelombang gigi gergaji (segitiga) dan gelombang pulsa

4. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous 
a) Susun rangkaian seperti gambar berikut

b) Atur selektor time base oscilloscope pada posisi XY dan saklar pemilih kanal pada posisi A dan sinkronisasi pada posisi B 
c) Hubungkan sinyal dengan frekuensi yang tidak diketahui pada input A dan sinyal dengan frekuensi yang dapat dibaca pada input B 
d) Atur frekuensi sinyal pada kanal A, sehingga diperoleh gambar seperti salah satu dari gambar 2.1. Kemudian amati berapa perbandingan frekuensinya. Bacalah penunjukan frekuensi generator 
e) Ulangi langkah b dan c untuk frekuensi yang lain dan catat hasilnya dalam bentuk gambar gelombang Lissajous 
f) Atur perbandingan X:Y pada 1:1, 1:2, 1:3, 2:1, 2:3, 3:1, 3:2 Pengukuran Daya 

PENGUKURAN DAYA 

5. PENGUKURAN DAYA SATU FASA





 a.               Buat rangkaian seperti Gambar diatas dengan sumber AC dan beban 25 watt

b.              Ukur daya yang terbaca pada wattmeter

c.               Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai dengan Tabel

d.              Catat penunjukan dari wattmeter.



3. Video Percobaan [Kembali]


4. Analisa[Kembali]

1.  Mengapa perlu dilakukan kalibrasi sebelum osiloskop digunakan?

Jawab: 
Kalibrasi diperlukan untuk osiloskop dapat bekerja dengan optimal, serta meminimalkan kesalahan yang terjadi dalam pengukuran. selain itu, agar pengukuran yang dilakukan osiloskop ini mendapatkan hasil yang akurat dan presisi., sehingga data yang didapatkan bisa diandalkan.

2. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan DC pada osiloskop berdasarkan amplitude, frekuensi dan perioda!

Jawab:  
(a) Amplitudo: 
AC: Amplitudo tegangan AC berubah secara periodik terhadap waktu, biasanya berbentuk gelombang sinus,         segitiga, atau kotak. Nilai puncak ke puncaknya (peak-to-peak) dapat diamati dengan jelas pada layar                 osiloskop.
DC: Amplitudo tegangan DC tetap konstan dan muncul sebagai garis lurus horizontal pada osiloskop, tanpa            fluktuasi naik-turun seperti tegangan AC.
(b) Frekuensi
AC : Memiliki frekuensi tertentu, yang menunjukkan berapa kali gelombang berulang dalam satu detik.                    Frekuensi ini dinyatakan dalam Hertz (Hz). Misalnya, tegangan AC dari jaringan listrik rumah tangga                 biasanya memiliki frekuensi 50 Hz atau 60 Hz.
DC: Tidak memiliki frekuensi karena tegangan ini tidak berubah terhadap waktu, sehingga nilai frekuensinya             adalah 0 Hz.
(c)  Periode
AC: Memiliki periode yang menunjukkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus gelombang.         Periode ini berbanding terbalik dengan frekuensi (T = 1/f).
DC: Tidak memiliki periode karena bentuk gelombangnya tidak berulang seperti tegangan AC, melainkan                berupa garis datar yang konstan.


3. Jelaskan macam-macam bentuk gelombang berdasarkan generator fungsi dan frekuensi

Jawab: 
(a). Gelombang Sinusoidal (Sine Wave)
Generator: Osilator harmonik, generator fungsi, sumber listrik AC.
Fungsi: Digunakan dalam sistem kelistrikan, komunikasi radio, dan pemrosesan sinyal.
Frekuensi: Rentang luas dari beberapa Hz hingga GHz, tergantung aplikasi (misalnya, listrik rumah tangga 50/60 Hz, gelombang radio dalam MHz/GHz).

(b).  Gelombang Kotak (Square Wave)
Generator : Generator pulsa, osilator digital, rangkaian clock
Fungsi: Digunakan dalam sistem digital, pemrosesan sinyal, komunikasi digital, dan rangkaian clock pada komputer.
Frekuensi: Biasanya dalam rentang Hz hingga beberapa MHz, tergantung aplikasi (misalnya, clock komputer dalam GHz).

(c) Gelombang Segitiga (Triangle Wave)
gelombang yang memiliki niali tegangan yang menigkat dan menurun secara linear antara dua level yang berbeda (biasanya OV dan VPP) gelombang sinus dengan menggunakan integrator.

(d). Gelombang Gigi Gergaji (Sawtooth Wave)
gelombang yang memiliki bentuk seperti gigi gergaji/ segitiga dengan frekuensi 1000 KHz

(e). Gelombang Pulsa (Pulse Wave)
Generator: Generator pulsa, sistem radar, sensor elektronik. 
Fungsi: Digunakan dalam komunikasi, sistem radar, kontrol elektronik, dan teknik modulasi.
Frekuensi: Bervariasi dari rendah hingga sangat tinggi, tergantung aplikasi (misalnya, radar dalam GHz).


4. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban
lampu seri!

Jawab: 
Untuk pengukuran daya beban lampu seri, jika dilihat dari arus pada ketiga beban bernilai sama yaitu 2,5V,  Sedangkan untuk tegangan nilainya makin besar, jika makin banyak beban  yang digunakan. pada pengukuran daya beban seri didapatkan daya terukur 
1 lampu : 0,3009 , 0,8807 , 1,3288
daya terhitung
1 lampu : 0,1329 , 0,2421 , 0,2790
niali daya terukur dan daya terhitung tidak sama karena adanya faktor ketidakpastian alat ukur, resistansi yang  didapat dipengaruhi faktor lain.

5. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban
lampu parallel!

Jawab : 
Untuk pengukuran daya beban lampu parallel, jika dilihat dari tegangan pada ketiga beban bernilai sama. Sedangkan untuk arus memiliki nilainya yang berbeda. Untuk 1 beban lampu yang digunakan, daya yang terukur sebesar 0,5629 watt dan daya terhitung sebesar 0,4075 watt, untuk 2 dan 3 lampu dapat didata 
1 lampu : 0,5629 - 0,4075 = 0,1554
2 lampu : 1,0782 - 0,0815 = 0,9967
3 lampu : 1,5579 - 0,0195 = 1,5384

dapat disimpulkan bahwa perbdaan nilai daya terukur dan terhitung cukup kecil, pengambilan data sudah ideal.

5. Download File[Kembali]

Laporan akhir Klik Disini

Video percobaan Klik Disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini